Tampilkan postingan dengan label Informasi Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi Kesehatan. Tampilkan semua postingan

7 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Ginjal

kebiasaan-perusak-ginjal-doktersehat

Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang rentan mengalami kerusakan. Khususnya jika kita menerapkan gaya hidup yang tidak sehat. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan hal ini sehingga membuat beban kerja dari organ ini semakin meningkat. Padahal, hal ini bisa memicu datangnya penyakit yang berbahaya.

Berbagai kebiasaan tidak sehat bagi ginjal

Pakar kesehatan menyebut ginjal yang sudah mulai rusak atau terkena penyakit akan tidak bisa berfungsi dengan semestinya. Hal ini tentu akan membuat berbagai macam racun di dalam tubuh semakin menumpuk dan akhirnya berimbas buruk pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Berikut adalah berbagai kebiasaan tidak sehat yang bisa membahayakan ginjal kita.

  1. Sering mengonsumsi makanan tinggi garam

Makanan dengan kandungan garam yang tinggi tak hanya bisa kita temukan di masakan yang dibuat sendiri atau di tempat makan. Dalam realitanya ada banyak sekali makanan kemasan yang juga tinggi garam seperti keripik, biskuit, dan lain-lain. Sayangnya, kita tidak menyadarinya karena rasanya belum tentu asin.

Tak hanya bisa meningkatkan tekanan darah. Makanan tinggi garam juga bisa membebani ginjal dan akhirnya menurunkan fungsinya dengan signifikan. Bahkan, pakar kesehatan James Simon dari Cleveland Clinic menyebut hobi mengonsumsi makanan tinggi garam bisa memicu peningkatan risiko terkena batu ginjal

Demi menjaga kondisi tubuh, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan garam maksimal 2.300 mg saja setiap hari.

  1. Malas memeriksa tekanan darah secara teratur

Tekanan darah memiliki pengaruh besar bagi kondisi ginjal secara keseluruhan. Jika kita mengalami masalah tekanan darah tinggi yang tak terkendali, maka hal ini bisa memicu kerusakan pada pembuluh darah yang ada pada ginjal dan akhirnya merusak organ ini. Masalahnya adalah banyak orang yang bahkan tidak menyadari dirinya mengalami masalah tekanan darah tinggi karena tidak pernah memeriksakannya.

Pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya setahun dua kali demi mengetahui kondisi tekanan darah dalam tubuh dan menerapkan gaya hidup sehat demi menjaga keseimbangannya.

  1. Masih merokok

Rokok bisa memberikan dampak kesehatan yang sangat besar bagi hampir semua bagian dan organ tubuh. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam memicu peningkatan tekanan darah dan merusak pembuluh darah, termasuk yang ada di ginjal. Sebuah penelitian membuktikan bahwa hobi merokok hingga 16 tahun lamanya bisa meningkatkan risiko kanker ginjal hingga 40 persen!

  1. Kurang minum

Tak hanya akan menyebabkan rasa haus atau dehidrasi, kurang minum juga bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh ginjal yang harus bekerja dengan keras untuk menyaring darah yang jauh lebih kental akibat tidak seimbangnya cairan tubuh. Hal inilah yang kemudian akhirnya menurunkan fungsinya dengan signifikan.

  1. Sembarangan minum obat

Sembarangan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tanpa memperhatikan dosis atau saran dokter bisa memicu kerusakan ginjal. Konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter juga bisa menyebabkan hal yang sama. Hal ini disebabkan oleh ginjal yang harus bekerja dengan keras demi mengolah obat-obatan ini sehingga akhirnya rentan mengalami kerusakan.

  1. Kurang tidur

Kurang tidur akan membuat ginjal menjadi lebih tegang dan tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Hal ini akhirnya bisa berimbas pada kerusakan organ ini dengan signifikan.

  1. Hobi mengonsumsi alkohol

Tak hanya bisa menyebabkan kerusakan atau penyakit pada hati, hobi mengonsumsi minuman beralkohol bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal kronis hingga dua kali lipat!

6 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Kanker

keripik-asin-doktersehat

Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh banyak orang adalah kanker. Tak hanya bisa membuat risiko terkena kematian dini meningkat, pengidapnya akan mengalami penderitaan yang luar biasa mengingat penyakit ini menggerogoti bagian tubuh. Selain itu, proses pengobatan penyakit ini juga cenderung sangat berat dan belum tentu bisa menyembuhkannya hingga benar-benar tuntas. Karena alasan inilah sebaiknya kita sebisa mungkin mencegah kedatangannya.

Berbagai macam makanan yang harus dihindari demi mencegah kanker

Salah satu cara yang bisa kita lakukan demi mencegah datangnya kanker adalah dengan menerapkan pola makan yang tepat. Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis makanan yang ternyata bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini sehingga sebaiknya kita hindari.

Berikut adalah makanan-makanan tersebut.

  1. Minuman bersoda

Minuman bersoda cenderung digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang enak dan menyegarkan, apalagi jika disajikan dalam kondisi dingin. Masalahnya adalah minuman bersoda termasuk dalam minuman yang paling tidak baik bagi kesehatan.

Kandungan gula di dalam minuman bersoda sangatlah tinggi. Apalagi ditambah dengan fakta bahwa jenis gula yang ada di dalam minuman ini adalah sirup jagung yang tinggi kandungan fruktosa. Gula ini sangatlah pekat dan cenderung sulit dicerna oleh tubuh.

Jika kita sering mengonsumsinya, organ pencernaan, khususnya hati akan bekerja dengan sangat keras demi mengolahnya. Ditambah dengan paparan bahan pewarna buatan di dalam minuman ini, maka risiko untuk memicu datangnya kanker di organ pencernaan akan meningkat.

  1. Makanan dengan bahan tepung putih

Makanan dari bahan tepung putih seperti pasta, roti, dan berbagai macam kue bisa dengan mudah kita temui setiap hari. Masalahnya adalah di balik kenikmatan makanan-makanan ini, ada peningkatan risiko kanker jika kita terlalu sering mengonsumsinya. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan tepung putih yang menggunakan beberapa bahan kimia yang berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker.

Selain itu, cukup banyak makanan dengan kandungan tepung putih yang tinggi kandungan gula, kandungan yang bisa memicu datangnya peradangan pada tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi.

  1. Keripik kentang

Keripik kentang, khususnya yang sudah dikemas dengan berbagai varian rasa yang menarik ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker jika sering dikonsumsi, lho. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak trans, bahan pengawet, serta garam di dalamnya.

Selain itu, proses pengolahan kentang dengan suhu tinggi ternyata juga bisa memicu munculnya kandungan akrilamida. Salah satu kandungan yang bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan datangnya kanker.

  1. Margarin

Margarin yang sering kita jadikan bahan pembuat kue ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahannya yang menggunakan minyak dalam suhu tinggi yang akhirnya bisa memicu munculnya zat kimia berjenis lycidol serta 3-MCPdare yang bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan datangnya kanker.

  1. Popcorn yang diolah di dalam microwave

Popcorn yang diolah dengan menggunakan microwave memang memiliki rasa yang enak, namun pakar kesehatan menyebut makanan ini sudah memiliki kandungan zat kimia PFOA yang merupakan salah satu bahan bersifat karsinogen. Selain itu, kita juga bisa menemukan bahan kimia lain seperti diacetyl di dalam popcorn ini. Bahan ini juga bisa memicu datangnya kanker.

  1. Daging merah

Meski tinggi nutrisi, daging merah memang sebaiknya kita batasi konsumsinya karena bisa memicu datangnya berbagai macam masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, dan lain-lain jika sering dikonsumsi. Bahkan, jika kita cenderung hobi mengonsumsi daging bakar, risiko terkena kanker pankreas bisa naik hingga 60 persen.

Bolehkah Balita Makan Durian?

bahaya-durian-doktersehat

Durian adalah salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Di balik aromanya yang sangat kuat, durian dianggap sebagai salah satu buah yang bisa memberikan kepuasan tersendiri setelah dikonsumsi. Hanya saja, apakah tidak apa-apa jika bayi atau balita juga ikut mengonsumsi durian?

Apakah bayi atau balita boleh makan durian?

Tekstur durian yang cenderung lembut membuatnya bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Selain itu, durian juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi seperti gula alami, protein, vitamin, kalsium, zat besi, fosfor, dan lain-lain. Mengonsumsinya juga bisa membuat energi tubuh semakin meningkat.

Hanya saja, pakar kesehatan ternyata tidak menyarankan bayi atau balita untuk mengonsumsi durian. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula alaminya yang sangat tinggi sehingga dikhawatirkan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kondisi kesehatannya.

Bayi atau balita sebaiknya tidak dibiasakan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan garam atau gula yang tinggi. Bahkan, khusus untuk bayi, ginjal mereka baru bisa mengolah gula dan garam dalam jumlah yang kurang dari satu gram. Hal ini berarti, jika sampai mereka mengonsumsi durian, maka ginjal di dalam tubuh akan bekerja dengan jauh lebih keras.

Bisa jadi, hal ini akan meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal atau hipertensi di kemudian hari. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika penyakit-penyakit ini bisa memicu kematian dini.

Selain itu, meskipun cenderung lembut, durian sebenarnya memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Daging buah ini juga harus dikunyah hingga benar-benar lembut sebelum ditelan. Masalahnya adalah masih banyak balita yang tidak mengunyah makanan dengan cukup. Jika mereka mengonsumsinya, dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan pencernaan atau konstipasi.

Durian juga cenderung bisa menyebabkan sensasi panas di dalam perut. Jika bayi atau balitan mengonsumsinya, dikhawatirkan akan mengalami sakit tenggorokan atau gangguan susah tidur akibat kondisi ini.

Melihat fakta ini, sebaiknya kita tidak memberikan durian pada bayi atau balita demi mencegah datangnya masalah kesehatan pada mereka. Berikanlah buah-buahan lainnya yang lebih aman dan bermanfaat bagi kondisi mereka.

Beberapa orang yang dilarang untuk mengonsumsi durian

Pakar kesehatan menyebut durian sebagai buah yang tidak bisa sembarangan dikonsumsi. Ada beberapa kelompok orang yang ternyata tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi durian.

Berikut adalah orang-orang tersebut.

  1. Sudah mengalami masalah obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan seringkali dianggap sebagai awal dari berbagai masalah kesehatan lainnya. Hal ini disebabkan oleh penyakit ini yang bisa berujung menjadi penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan lain-lain. Penderita penyakit ini pun disarankan untuk mengubah pola makan atau gaya hidupnya demi menurunkan berat badan dan mencegah datangnya masalah-masalah kesehatan tersebut.

Salah satu makanan yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh penderita obesitas adalah durian. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalori dan karbohidratnya yang sangat tinggi. Salah-salah, jika mereka sering makan durian, berat badan akan terus naik dan risiko terkena penyakit kronis akan semakin meningkat.

  1. Sudah menderita diabetes

Penderita diabetes yang sudah tidak bisa lagi mengendalikan kadar gula darah dalam tubuhnya sangat tidak disarankan untuk makan durian. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula alami di dalam durian yang sangat tinggi. Bisa jadi, hal ini akan memicu lonjakan kadar gula darah yang menyebabkan komplikasi.

  1. Memiliki masalah maag

Sebenarnya, penderita maag masih boleh makan durian, asalkan porsi atau frekuensinya wajar dan tidak berlebihan, namun jika kondisi maag yang kita alami sudah cukup parah, sebaiknya memang tidak lagi mengonsumsi buah ini.

8 Tips Jalan Kaki yang Bisa Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

jalan-kaki-untuk-fat-loss-doktersehat

Anda mungkin pernah mendengar pernyataan: jalan kaki saja kalau dijalani dengan baik bisa menurunkan berat badan dengan sendirinya. Namun, jalan kaki yang seperti apa yang bisa menurunkan berat badan secara rutin. Apakah jalan kaki yang memiliki pace lambat atau semua jenis jalan kaki bisa memberikan manfaat ini?

Tips jalan kaki yang bisa menurunkan berat badan

Jalan kaki yang dijalankan secara rutin bisa menurunkan berat badan. Namun, jalan kaki seperti apa yang bisa menurunkan risiko obesitas? Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat berjalan kaki.

  1. Naikkan kecepatan

Jalan kaki memang memberikan manfaat yang besar untuk tubuh. Namun, kalau dilakukan dengan terlalu santai tidak akan memaksimalkan penurunan berat badan. Misal Anda jalan kaki terlalu lambat sehingga jarak 500 meter harus ditempuh selama 30 menit atau mungkin lebih.

Kalau Anda ingin memaksimalkan penurunan berat badan di tubuh, ada baiknya untuk menaikkan kecepatan terlebih dahulu. Kecepatan harus dinaikkan karena bisa memicu pembakaran lemak di dalam tubuh berjalan dengan lebih cepat. Anda tidak perlu sampai lari atau jogging ringan. Cukup lakukan jalan cepat saja.

  1. Menggunakan pakaian agak berat

Jalan kaki santai mungkin tidak akan membuat Anda berkeringat dan metabolisme di dalam tubuh tidak meningkat. Bagaimana kalau kita menggunakan pakaian yang agak berat seperti rompi pemberat atau membawa dumbbell ukuran 2-3 kilogram di tangan kiri dan juga tangan. Jalan kaki akan menjadi lebih berat meski masih bisa dilakukan.

Jalan kaki biasa sebenarnya tidak masalah untuk Anda. Namun, kalau Anda ingin menurunkan berat badan, harus ada sedikit tantangan yang dilakukan. Toh membawa beban 2-3 kilogram tidak akan membuat Anda kesulitan. Kalau tubuh Anda memang sudah besar karena mengalami obesitas, beban tambahan mungkin tidak diperlukan untuk sementara.

  1. Memilih jalanan yang menanjak

Tantangan dalam menjalankan jalan kaki yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat tidak hanya membawa pemberat. Anda juga bisa memilih jalanan yang tidak landai. Artinya jalanan yang dipilih memiliki tanjakan yang cukup menantang dan membuat kita harus berusaha lebih kuat kalau ingin menaklukkannya.

Anda bisa melakukan jalan kaki ini di jalanan pedesaan atau kawasan persawahan. Biasanya kawasan itu masih memiliki medan yang menantang dan bisa membuat Anda jadi mudah membakar lemak. Jalanan menanjak membutuhkan usaha yang jauh lebih besar. Oleh karena itu lakukan sebanyak beberapa kali saja dalam seminggu agar kaki tidak mudah lelah.

  1. Teknik dan postur sangat penting

Apakah jalan kaki dilakukan dengan hanya jalan saja? Tentu saja tidak, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan khususnya saat melangkah. Kalau Anda tidak bisa melakukannya dengan baik, kaki akan mudah sakit. Itulah kenapa teknik dan postur sangat penting agar usaha untuk menurunkan berat badan dengan cepat bisa terwujud.

Oh ya, jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Meski dampaknya ke kaki lebih kecil dari lari. rasa lelah tetap muncul dan risiko cedera tetap besar. Oleh karena itu Anda disarankan untuk pemanasan dan pakai sepatu yang nyaman.

  1. Gabungkan dengan latihan ketahanan

Jangan hanya jalan kaki saja. Anda juga bisa menggabungkannya dengan latihan ketahanan tubuh lainnya. Misal melakukan sit-up. push-up, dan olahraga yang hanya membutuhkan tubuh untuk melakukannya. Lakukan sesuai dengan kemampuan saja. Jangan memaksakan diri karena bisa memicu cedera dan Anda jadi malas olahraga lagi.

  1. Melakukan latihan interval

Jalan kaki saja memang tidak akan maksimal dalam membantu Anda dalam menurunkan berat badan. Oleh karena itu Anda disarankan untuk melakukan latihan interval. Maksud dari latihan interval adalah latihan dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu tertentu. Misal 15-30 detik jalan sangat cepat lalu 15 detik selanjutnya jalan kaki santai. Latihan dengan konsep interval ini akan memudahkan Anda dalam membakar lemak lebih banyak.

  1. Durasi pendek tapi sering

Ada dua tipe orang yang melakukan olahraga lari atau jalan kaki. Pertama, mereka yang suka melakukannya dalam jarak yang jauh sekali waktu. Namun, ada yang lebih suka untuk melakukannya sedikit demi sedikit hingga akhirnya mampu memenuhi target yang sebelumnya sudah ditetapkan.

Anda bisa melakukan salah satu dari metode jalan kaki ini. Namun, secara umum jalan dengan durasi pendek dan berkali-kali jauh lebih baik. Pembakaran bisa berjalan dengan lebih banyak dan tidak sulit untuk melakukannya. Dalam satu hari Anda bisa membagi waktu jalan kaki sebanyak tiga kali untuk membuat tubuh lebih sehat.

  1. Bisa fokus pada langkah

Pernahkah Anda mendengar rekomendasi langkah sebanyak 10.000 langkah dalam satu hari? Rekomendasi ini muncul berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2016 silam. Seseorang yang ingin menurunkan berat badan disarankan untuk melakukannya secara perlahan-lahan.

Langsung mendapatkan angka 10.000 langkah memang tidak mudah bagi seseorang. Itulah kenapa kita disarankan untuk melakukannya secara bertahap. Misal pada bulan pertama kita melatih langkah minimal 1.500 lalu bertambah hingga 3.000 di akhir bulan. Sesuaikan dengan kemampuan tubuh agar tubuh mudah menyesuaikan diri. Oh ya, jalan kaki saat membersihkan rumah atau saat beli sesuatu juga dihitung sebagai langkah juga.

Inilah beberapa ulasan tentang jalan kaki yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Kalau Anda tidak bisa melakukan olahraga berat seperti lari atau angkat beban, jalan kaki adalah salah satu pilihan yang tepat. Apalagi dengan memanfaatkan beberapa hal di atas, Anda bisa mendapatkan berat badan yang ideal dan tubuh menjadi lebih sehat.

7 Tips Menyimpan Sisa Makanan Demi Cegah Keracunan

makanan-kulkas-lemari-es-doktersehat

Tidak semua makanan habis untuk dikonsumsi sekali makan. Kita biasanya akan menempatkannya di meja makan atau kulkas agar tidak mudah basi. Hanya saja, jika kita sembarangan dalam menyimpannya, bisa jadi akan membuat makanan terpapar bakteri yang membuatnya bisa memicu keracunan jika kembali dikonsumsi. Lantas, adakah tips yang bisa kita lakukan demi mencegah masalah kesehatan ini?

Cara mencegah keracunan saat menyimpan sisa makanan

Keracunan bisa menyebabkan sakit perut, mual-mual, muntah, diare, dan gejala lainnya. Bahkan, dalam banyak kasus hal ini bisa saja membahayakan. Karena alasan inilah kita harus cermat dalam menyimpan makanan demi mencegah keracunan.

Berikut adalah berbagai hal yang bisa kita perhatikan saat menyimpan makanan.

  1. Jangan biarkan makanan di suhu ruangan terlalu lama

Jika sisa makanan cukup banyak dan cenderung cepat basi, sebaiknya tidak ditempatkan di suhu ruangan hingga lebih dari dua jam. Jika tidak, maka perkembangan bakteri akan berjalan dengan cepat dan makanan pun akan lebih mudah basi. Jika memang kita ingin mengonsumsinya di waktu makan lainnya yang masih lama, sebaiknya segera menempatkannya di dalam kulkas agar lebih awet sekaligus mencegah perkembangan bakteri.

  1. Boleh menyimpan makanan hangat di dalam kulkas

Pakar kesehatan Profesor Philip Tierno dari NYU Langone Medical Center, Amerika Serikat menyebut makanan yang masih dalam kondisi hangat sebenarnya sudah bisa ditempatkan di dalam kulkas jika memang baru akan kita konsumsi lagi di waktu yang masih lama. Hal ini berarti, anggapan bahwa kita harus menunggu makanan menjadi lebih dingin dahulu sebelum dimasukkan ke kulkas tidak tepat.

Jika kita menunggu lebih lama dan tetap menempatkan makanan di suhu ruangan, bisa jadi perkembangan bakteri akan berlangsung lebih cepat yang akhirnya bisa membuat makanan lebih cepat basi.

  1. Selalu cek kondisi kulkas sebelum menempatkan sisa makanan

Jika kulkas sudah penuh sesak, maka suhu dingin tidak akan merata dan membuat makanan bisa saja lebih mudah basi. Karena alasan inilah kita harus cermat dalam memilih atau menempatkan berbagai barang di dalam kulkas.

Selain itu, ada baiknya kita mewaspadai kemungkinan kontaminasi silang bakteri di dalam kulkas, khususnya jika masih ada bahan-bahan makanan mentah di dalamnya seperti daging-dagingan. Jika perlu, kita bisa menempatkan makanan sisa di dalam wadah tertutup sehingga tidak akan menyebabkan kontaminasi bakteri.

  1. Atur suhu kulkas

Pakar kesehatan menyebut suhu di dalam kulkas bisa mempengaruhi keawetan makanan yang disimpan di dalamnya. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengatur suhu kulkas sekitar 4,4 hingga 7,2 derajat Celcius. Bahkan jika kita kita menyimpan makanan di bagian freezer yang suhunya bisa sampai di bawah 0 derajat Celcius, bisa jadi perkembangan bakteri jauh lebih lambat dan akhirnya bisa membuat makanan tidak mudah basi.

  1. Memanaskan makanan sisa dengan lebih cermat

Pastikan untuk memanaskan sisa makanan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kulkas dengan suhu mencapai 73 derajat Celcius. Selain dipanaskan di atas kompor, kita juga bisa menggunakan microwave untuk memanaskannya.

  1. Lebih cermat dalam menyimpan seafood

Pakar kesehatan menyebut makanan laut atau seafood sebagai yang paling rentan basi, apalagi jika diolah dengan santan atau bumbu lainnya. Hanya saja, ikan yang diasap biasanya akan lebih tahan lama. Makanan laut sebaiknya juga disimpan di tempat yang tertutup agar tidak mudah terpapar bakteri yang membuatnya basi.

  1. Selalu menjaga kebersihan

Selalu mencuci tangan sebelum memanaskan kembali atau menempatkan makanan sisa ke dalam wadah. Pastikan juga bahwa area kulkas atau lemari yang digunakan untuk menyimpan makanan bersih.

Air Minum di Gelas Tidak Ditutup Lama, Sebaiknya Jangan Diminum


air-dalam-kemasan-doktersehat

Terkadang, kita lupa menutup gelas yang berisi air minum dan membiarkannya begitu saja dalam waktu yang lama. Rupa airnya masih sama saja seperti saat kita ambil sebelumnya, namun apakah tidak apa-apa jika kita kemudian meminumnya? Berikut adalah penjelasan pakar kesehatan terkait hal ini.

Dampak meminum air yang tidak ditutup dalam waktu lama

Pakar kesehatan menyebut air yang ditempatkan di dalam gelas namun tidak ditutup dalam waktu yang lama bisa saja mengalami perubahan rasa meskipun tidak mengalami perubahan warna atau kejernihan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kadar keasaman dari air ini sebenarnya sudah berubah.

Jika kita membiarkan air ini tidak ditutup semalaman, kadar pH dari air ini cenderung sudah menurun dengan signifikan. Hal ini berarti, air menyerap karbondioksida dalam jumlah yang lebih banyak.

Selain itu, bisa jadi pada air ini terjadi pertumbuhan bakteri atau jamur yang membuatnya tentu kurang baik bagi kesehatan. Bahkan, dalam beberapa kasus, air minum bisa saja sudah dipenuhi dengan jentik-jentik nyamuk. Mengonsumsinya tentu akan memberikan dampak yang jauh lebih buruk.

Hal yang sama juga terjadi jika menyisakan air kemasan botolan demi meminumnya keesokan hari. Meski terlihat aman untuk diminum karena air tertutup rapat di dalam botol, pakar kesehatan menyebut air ini bisa jadi sudah terpapar bakteri karena tersentuh oleh bibir atau air liur kita saat meminumnya.

Berbagai aturan yang sebaiknya kita perhatikan saat minum air

Demi mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan beberapa hal saat ingin minum air putih.

Berikut adalah berbagai hal yang perlu untuk kita perhatikan tersebut.

  1. Minum sambil duduk

Tak hanya sesuai dengan ajaran salah satu agama, minum air sambil duduk memang bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh minum air dengan posisi berdiri bisa membuat air langsung mengalir ke bagian pencernaan tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu.

Meski air sudah matang dan bebas bakteri, sebaiknya memang tetap harus melalui proses penyaringan sebelum benar-benar diolah di dalam perut demi membuatnya bisa memberikan manfaat lebih besar.

  1. Minumlah dengan pelan-pelan

Meski kita sudah sangat haus, sebaiknya minum air seteguk demi seteguk saja, bukannya langsung meminumnya dalam jumlah yang banyak sekali teguk. Jika kita langsung minum dalam jumlah yang besar, dikhawatirkan akan membuat kita merasa tidak nyaman pada perut atau saluran pernapasan.

  1. Sebaiknya mengonsumsi air dengan suhu normal atau hangat

Meskipun air dingin atau air es bisa memberikan kesegaran setelah dikonsumsi, hal ini akan membuat pencernaan bekerja dengan lebih keras demi menyesuaikan suhunya dengan suhu internal tubuh. Hal ini justru akan membuat organ pencernaan terganggu.

Minumlah air dengan suhu normal atau air hangat yang cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh sehingga kita pun akan mendapatkan manfaat kesehatannya dengan lebih maksimal.

  1. Jangan langsung minum air setelah makan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk meminum sedikit air sebelum makan dan menunggu sekitar 30 menit setelah makan sebelum akhirnya meminumnya. Jika kita langsung minum air setelah makan, dikhawatirkan akan menyebabkan sensasi tidak nyaman pada perut hingga mengubah kondisi enzim pencernaan. Hal ini tentu akan membuat proses penyerapan nutrisi mengalami gangguan.

  1. Segera minum jika mulai merasakan haus

Haus menandakan bahwa tubuh membutuhkan asupan tambahan cairan demi mengatasi kondisi dehidrasi dan memperlancar berbagai sistem yang ada di dalamnya. Karena alasan inilah sebaiknya kita segera minum jika memang sudah merasakannya.

Telur Mentah, Bikin Sehat atau Berbahaya Jika Dikonsumsi?


telur-utuh-doktersehat

Jika dicermati, cukup banyak orang yang sengaja mengonsumsi telur mentah. Selain dijadikan campuran jamu, terkadang telur mentah juga bisa dikonsumsi langsung begitu saja atau dijadikan tambahan pada beberapa jenis makanan. Mereka yang mengonsumsinya menganggap telur mentah berkhasiat bagi kesehatan. Apakah anggapan ini memang benar?

Anggapan bahwa telur mentah berkhasiat

Telur mentah sebenarnya cukup sering digunakan sebagai bahan campuran saat membuat berbagai macam makanan seperti adonan kue atau dijadikan krim dan saus makanan. Keberadaan telur mentah ini bisa membuat adonan mengembang, lebih lembut, dan kental. Hanya saja, ada sebagian adonan yang tidak dimasak kembali sehingga sebenarnya saat mengonsumsinya kita mengonsumsi telur mentah.

Selain itu, banyak orang yang menjadikan telur mentah sebagai campuran minuman tradisional susu telur madu jahe (STMJ). Bahkan, sebagian olahragawan percaya jika telur mentah yang dicampur dalam minuman protein shake akan semakin meningkatkan stamina.

Memang, pakar kesehatan menyebut telur yang belum dimasak memiliki kandungan vitamin, mineral, lemak, dan antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan telur yang sudah dimatang, namun bukan berarti kita bisa sembarangan mengonsumsi telur mentah.

Sebenarnya, protein di dalam telur mentah lebih sulit diserap oleh tubuh

Anggapan bahwa telur mentah bisa menyediakan protein dengan jumlah yang lebih tinggi bisa dianggap kurang tepat. Hal ini disebabkan oleh kondisinya yang masih mentah justru membuat tubuh kesulitan untuk menyerap protein. Meski jumlahnya lebih banyak, tentu hal ini akan percuma karena hanya sedikit protein yang bisa diserap.

Penelitian yang dilakukan pada 2004 yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutritioni justru mengungkap fakta bahwa tubuh lebih banyak menyerap protein yang ada di dalam telur matang. Jumlahnya bisa mencapai 90 persen. Jika kita makan telur mentah, hanya 50 persen protein di dalam telur yang akan diserap.

Selain protein, penyerapan biotin juga tidak maksimal

Selain protein, pakar kesehatan menyebut proses penyerapan biotin atau vitamin B7 ternyata juga akan menjadi tidak maksimal jika kita makan telur mentah. Hal ini disebabkan oleh sifat dari vitamin ini yang larut air. Selain itu, keberadaan protein avidin di dalam putih telur yang masih mentah bisa membuat biotin terikat dan akhirnya tidak bisa diserap oleh tubuh.

Jika kita memasak telur, maka kandungan protein avidin ini akan hancur dan akhirnya membuat biotin bisa diserap dengan lebih baik.

Makan telur mentah membuat risiko infeksi bakteri meningkat

Pakar kesehatan menyebut hobi mengonsumsi telur mentah ternyata bisa membuat risiko terinfeksi bakteri salmonella meningkat. Sebagai informasi, bakteri ini memang mudah ditemui di dalam berbagai macam produk hewani seperti daging, telur, dan susu mentah. Jika sampai masuk ke dalam tubuh, maka risiko untuk mengalami gangguan pencernaan akan meningkat.

Berikut adalah fakta tentang risiko infeksi bakteri salmonella jika makan telur mentah.

  1. Bakteri ini bisa ditemukan di dalam cangkang telur

Pakar kesehatan menyebut cangkang telur mentah rentan terpapar bakteri salmonella yang berasal dari ayam yang menelurkannya atau dari proses penyimpanan dan distribusi telur yang kurang higienis. Jika kita makan telur mentah, dikhawatirkan isi telur bisa terpapar bakteri ini dan akhirnya kita pun mengonsumsi bakteri tersebut.

  1. Gejala infeksi bakteri salmonella

Jika sampai kita terinfeksi bakteri salmonella, biasanya gejalanya akan muncul sekitar 6 jam atau tiga hari setelah makan telur mentah. Gejalanya bisa berupa nyeri perut, mual-mual, diare, demam, sakit kepala parah, hingga dehidrasi.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita memasak telur terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

7 Mitos dan Fakta Tentang Pola Makan Bagi Diabetes

gula-darah-diabetes-doktersehat

Diabetes adalah masalah kesehatan yang terkait erat dengan pola makan. Hal ini berarti, jika kita menerapkan pola makan yang tidak sehat, maka risiko untuk terkena diabetes juga meningkat. Hanya saja, ada banyak sekali mitos yang terkait dengan diabetes yang belum tentu benar. Apa sajakah mitos-mitos tersebut?

Berbagai mitos dan fakta tentang pola makan yang terkait dengan diabetes

Pakar kesehatan menyebut mitos dan fakta yang terkait dengan diabetes belum tentu sesuai dengan fakta kesehatan. Karena alasan inilah kita harus benar-benar mencermatinya demi mencegah datangnya masalah kesehatan ini atau komplikasi akibat diabetes.

Berikut adalah berbagai mitos dan fakta tersebut.

  1. Sering makan gula bisa memicu diabetes

Diabetes dikenal luas sebagai penyakit gula. Hal inilah yang membuat banyak orang yang menganggap kebiasaan mengonsumsi gula, dan makanan atau minuman manis sebagai penyebab dari diabetes.

Memang, konsumsi gula terkadang bisa terkait dengan diabetes. Hal ini disebabkan oleh konsumsi gula dengan berlebihan bisa memicu gangguan sensitivitas insulin yang kemudian berimbas menjadi diabetes, namun bukan berarti kita harus menghindari gula.

Jika kita membatasi asupan gula maksimal 50 gram dalam sehari, risiko untuk terkena diabetes atau masalah kesehatan lainnya bisa dicegah.

  1. Banyak sekali aturan makan bagi penderita diabetes

Banyak orang yang berpikir jika penderita diabetes harus mematuhi banyak sekali aturan demi mencegah kenaikan kadar gula darah atau risiko komplikasi. Hal ini membuat mereka kebingungan untuk menerapkan pola makan yang tepat. Padahal, menurut pakar kesehatan, pola makan bagi penderita diabetes sebenarnya sangat sederhana.

Penderita diabetes hanya perlu menata porsi dan pilihan makanan dengan tepat agar tidak mengonsumsi kalori atau gula dengan berlebihan sehingga tidak akan mudah mengalami lonjakan kadar gula darah.

  1. Karbohidrat berbahaya bagi penderita diabetes

Banyak penderita diabetes yang takut dengan karbohidrat. Mereka bahkan sampai benar-benar menghindari makanan berkarbohidrat. Padahal, karbohidrat masih dibutuhkan oleh penderita diabetes sebagai penjaga kadar gula darah dan penyedia sumber energi.

Alih-alih menghindari makanan berkarbohidrat, penderita diabetes justru lebih disarankan untuk tetap mengonsumsinya meskipun memang porsinya harus dibatasi demi menjaga kadar gula darah tetap seimbang.

  1. Obat diabetes bisa membuat penderitanya mengonsumsi makanan apa saja

Penggunaan obat diabetes dan suntik insulin seringkali dianggap sebagai keuntungan bagi penderita diabetes karena bisa membuat mereka mengonsumsi makanan apa saja. Sayangnya, mitos ini tidak benar.

Pakar kesehatan menyebut obat-obatan dan suntik insulin memang bisa membantu mengendalikan kadar gula darah, namun mereka tetap harus menerapkan pola makan yang sehat sehingga tidak akan mudah terkena komplikasi.

  1. Makanan pencuci mulut harus dihindari penderita diabetes

Penderita diabetes biasanya memilih untuk tidak lagi mengonsumsi makanan pencuci mulut seperti es krim, kue-kue manis, biskuit, kismis, dan lain-lain. Memang, bagi mereka yang sudah memiliki kadar gula darah sangat tinggi, konsumsi makanan pencuci mulut ini harus dihindari, namun sebagian besar penderita diabetes masih bisa mengonsumsinya asalkan porsinya dibatasi atau mengonsumsinya bersama dengan orang lain.

  1. Pemanis buatan bisa berbahaya bagi kondisi penderita diabetes

Pemanis buatan memang cenderung lebih manis dibandingkan dengan gula. Hal ini berarti, penderita diabetes memang sebaiknya tidak sembarangan untuk mengonsumsinya. Mereka harus berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apakah masih diperbolehkan untuk mengonsumsi pemanis buatan atau tidak. Jika memang tidak boleh, sebaiknya mematuhi anjuran dokter.

  1. Penderita diabetes sebaiknya mengonsumsi makanan catering

Banyak penderita diabetes yang memilih untuk mengonsumsi makanan catering atau makanan yang disediakan khusus bagi mereka. Padahal, asalkan mereka lebih cermat dalam memilih menu dan porsi makanan, kondisi diabetes yang diderita bisa dikendalikan.

Lobak Mampu Redakan Nyeri Asam Urat?


khasiat-lobak-putih-doktersehat

Banyak penderita penyakit asam urat yang khawatir untuk mengonsumsi sayuran. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa jenis sayuran yang memiliki kandungan purin sedang sehingga jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa menyebabkan serangan dari penyakit ini. Hanya saja, apakah lobak termasuk dalam sayuran yang bisa membantu menurunkan sensasi nyeri akibat serangan penyakit ini?

Dampak makan lobak bagi penderita asam urat

Lobak sebenarnya belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Hanya saja, kini semakin banyak orang yang mulai menjadikannya olahan makanan yang lezat. Sebagaimana sayuran pada umumnya, lobak juga tinggi kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh.

Pakar kesehatan menyebut hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa lobak bisa mampu mengatasi sensasi nyeri atau pembengkakan akibat serangan asam urat. Hanya saja, ada beberapa penelitian yang menyebut konsumsi lobak putih memang berpotensi mampu membantu meluruhkan kadar zat asam urat daari dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari sayuran ini dalam membuat ekskresi atau pembuangan zat asam urat lewat urine dalam jumlah yang lebih banyak.

Selain itu, lobak termasuk dalam sayuran yang memiliki kandungan purin yang rendah. Mengonsumsinya tentu tidak akan membuat jumlah zat asam urat di dalam tubuh semakin meningkat. Dengan kadar zat asam urat yang semakin menurun, diharapkan risiko untuk terkena serangan asam urat dengan gejala nyeri, pembengkakan, hingga sensasi panas dan kaku di persendian bisa semakin ditekan.

Lobak termasuk dalam sayuran dengan kandungan kalori yang rendah, namun sayuran ini tinggi kandungan vitamin C dan serat. Jika kita mengonsumsi lobak sebanyak satu cangkir saja, maka kita sudah bisa mendapatkan 20 kalori, serat sebanyak 2 gram, dan vitamin C sebanyak 17 miligram.

Khasiat lobak lainnya

Selain bisa membantu mencegah serangan asam urat, pakar kesehatan menyebut konsumsi lobak bisa memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.

Berikut adalah berbagai manfaat kesehatan tersebut.

  1. Bisa memperlancar pencernaan

Lobak termasuk dalam sayuran dengan tinggi kandungan serat. Sebagaimana kita ketahui, serat memiliki kemampuan besar dalam memperlancar pencernaan. Mengonsumsi lobak secara rutin bisa membantu menurunkan risiko terkena sembelit, membuat produksi empedu semakin membaik, dan memberikan perlindungan bagi hati.

  1. Bisa memperbaiki kesehatan ginjal

Pakar kesehatan menyebut penurunan kadar zat asam urat di dalam tubuh bisa membantu menyehatkan ginjal. Selain itu, hal ini juga bisa mencegah datangnya batu ginjal.

  1. Bisa membuat jantung semakin sehat

Lobak termasuk dalam makanan dengan kandungan antosianin yang tinggi. Kandungan ini bisa memberikan perlindungan bagi jantung. Selain itu, di dalam lobak juga tinggi kandungan vitamin C, asam folat, dan kandungan flavonoid yang bisa menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dengan signifikan.

Selain itu, di dalam lobak juga tinggi kandungan kalium yang bisa membantu menurunkan tekanan darah sekaligus mencegah datangnya hipertensi.

  1. Bisa membuat sistem metabolisme meningkat

Di dalam lobak terdapat vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, dan vitamin dalam jumlah yang tinggi. Selain itu, kandungan kalium, fosfor, magnesium, kalsium, zat besi, dan seng di dalamnya ternyata juga bisa membantu sistem metabolisme berjalan dengan lebih baik. Hal ini tentu akan membuat berat badan dan berbagai fungsi tubuh membaik.

  1. Baik bagi kondisi kulit

Lobak tinggi kandungan vitamin C, fosfor, dan seng. Kandungan ini bisa membuat kulit menjadi lebih sehat dan terjaga kelembapannya. Bahkan, kandungan ini juga bisa mencegah masalah rambut rontok atau ketombe.

9 Penyebab Perut Kembung (Plus Cara Mengatasinya)


penyebab-perut-kembung-doktersehat

Anda semua pasti pernah mengalami yang namanya perut kembung, bukan? Kondisi ini ditandai dengan perut yang terasa penuh, mual, dan ingin buang angin, baik itu melalui lubang anus (kentut), atau mulut (sendawa). Perut kembung adalah kondisi yang identik dengan gangguan pada sistem pencernaan. Namun, apa penyebab perut kembung tersebut sebenarnya? Simak informasinya berikut ini.

Penyebab Perut Kembung (Karena Makanan?)

Sebelum membahas lebih lebih lanjut, ketahui terlebih dahulu bahwa yang dimaksud perut kembung adalah ketika saluran pencernaan diisi oleh gas atau udara dalam jumlah yang melebihi batas normal. Lantas, apa yang memicu terjadinya peningkatan jumlah gas atau udara tersebut?

Berikut adalah penyebab perut kembung yang perlu Anda ketahui.

1. Refluks Asam Lambung (GERD)

Gastroesophageal reflux disease (GERD), atau jika diterjemahkan berarti refluks asam lambung, adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab perut kembung dan mual.

GERD, sesuai dengan namanya, menyerang organ lambung. Penyakit ini dipicu oleh produksi asam lambung yang berlebih, pun ditambah menurunnya fungsi katup (sfringter) kerongkongan bagian bawah sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.

Perut kembung menjadi salah satu gejala yang ditimbulkan oleh penyakit refluks asam lambung atau GERD ini, di samping sejumlah gejala khas lainnya seperti:

  • Nyeri ulu hati
  • Nyeri dada (heartburn)
  • Mulut terasa pahit
  • Tenggorokan sakit
  • Cegukan

2. Makanan

Sejumlah jenis makanan disinyalir sebagai penyebab perut sering kembung. Predikat ‘penyebab perut kembung’ yang disematkan pada makanan-makanan tersebut didasari fakta bahwa mengonsumsinya dapat meningkatkan produksi gas di dalam tubuh sehingga berujung pada kondisi perut kembung.

Makanan-makanan yang dimaksud di antaranya:

  • Apel
  • Plum
  • Kacang polong
  • Kubis
  • Brokoli
  • Makanan yang mengandung gula buah (fruktosa)
  • Makanan yang mengandung gula alkohol (sorbitol)

3. Intoleransi Laktosa

Perut kembung yang sering dialami mungkin saja disebabkan oleh sistem pencernaan Anda yang kesulitan dalam mencerna jenis-jenis makanan yang mengandung laktosa. Kondisi yang dikenal sebagai intoleransi laktosa ini pun menjadi salah satu penyebab perut kembung yang paling umum.

Intoleransi laktosa sendiri, sebagaimana dijelaskan oleh National Institute of Child Health and Human Development, diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi enzim laktosa. Apabila Anda mengalami perut kembung pasca mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa seperti susu dan produk olahannya, maka itu berarti Anda mengalami intolerasi laktosa tersebut.

4. Susah Buang Air Besar (Sembelit)

Konstipasi atau biasa kita menyebutnya dengan istilah ‘sembelit’ adalah kondisi di mana tubuh kesulitan untuk mengeluarkan feses alias buang air besar (BAB). Gangguan pencernaan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kurang serat, salah makan, hingga stres.

Selain sulit buang air besar, perut kembung adalah salah satu gejala sembelit yang dirasakan oleh penderitanya.

5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah penyakit di mana terjadi iritasi pada usus besar sehingga menyebabkan usus besar tidak dapat menjalankan fungsinya untuk mendorong feses keluar secara optimal.

IBS atau iritasi usus besar menjadi salah satu penyebab perut kembung yang perlu Anda ketahui dan waspadai. Selain perut kembung, IBS juga ditandai oleh gejala-gejala lainnya, seperti:

  • Perut kram
  • Perut nyeri
  • Mual
  • Kentut terus-menerus
  • Lemas

IBS adalah penyakit yang bisa dialami siapa saja, namun perempuan dewasa memliki risiko dua kali lebih besar untuk terkena penyakit ini.

6. Celiac

Penyakit celiac adalah penyebab perut sering kembung lainnya yang cukup serius. Penyakit ini menyebabkan tubuh penderitanya tidak dapat menyerap nutrisi makanan dengan sempurna.

Selain perut kembung, beberapa gejala lainnya yang lazim dirasakan oleh penderita celiac adalah:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Berat badan menurun
  • Perubahan warna feses

7. Cara Makan yang Salah

Ini mungkin menjadi penyebab perut kembung yang jarang kita sadari. Faktanya, cara Anda makan juga turut andil dalam memicu terjadinya perut kembung. Lantas, seperti apa cara makan yang memicu perut kembung?

Ada beberapa kesalahan dalam menyantap makanan yang disinyalir menjadi penyebab perut sering kembung, yaitu:

  • Makan terlalu cepat
  • Makan terlalu banyak
  • Makan sambil berbicara
  • Minum air di sela-sela makan

Apabila keempat cara makan di atas sudah jadi kebiasaan Anda, jangan heran kalau perut sering merasa kembung. Baiknya mulai dari sekarang hindari hal-hal tersebut jika ingin perut terasa nyaman sepanjang hari.

8. Masuk Angin

Masuk angin atau dalam istilah medis disebut sebagai aerofagia adalah kondisi di mana udara yang masuk ke dalam tubuh—baik ketika berbicara, menelan makanan atau minuman, hingga tertawa—terlalu banyak.

Masuk angin ini lantas menyebabkan tubuh mengalami sejumlah gejala, seperti perut kembung, sering bersendawa, dan kentut.

9. Stres

Setiap orang pasti pernah mengalami stres, yang mana kondisi ini dipicu oleh pelbagai faktor, entah itu masalah pekerjaan, keluarga, asmara, dan sebagainya. Nah, perut kembung adalah salah satu gejala yang lumrah dirasakan manakala Anda sedang stres. Hal ini berkaitan dengan peningkatan asam lambung di dalam tubuh ketika sedang dilanda rasa stres, cemas, maupun gelisah.

Stres memang tidak bisa dihindari, namun kondisi ini bisa dikendalikan agar jangan sampai berlarut-larut dan bisa berdampak bukan saja pada perut kembung, namun munculnya sejumlah penyakit.

Bagaimana Cara Mengatasi Perut Kembung?

Perut kembung tergolong kondisi yang ringan, dan bisa diatasi dengan sejumlah cara sederhana. Beberapa cara mengatasi perut kembung yang bisa Anda lakukan adalah:

  • Banyak minum air putih
  • Minum sebelum makan
  • Konsumsi minuman probiotik
  • Mengenakan pakaian longgar
  • Olahraga

Penjelasan lengkap mengenai cara mengatasi perut kembung bisa dilihat di sini.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat-obatan simtomatis yang bertujuan untuk menurunkan kadar gas di dalam tubuh. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan tersebut.

Itu dia informasi mengenai perut kembung dan penyebabnya. Kendati perut kembung umumnya bukan kondisi serius, namun hal in tetap saja membuat perut terasa tidak nyaman sehingga sebisa mungkin harus segera diatasi. Semoga bemanfaat.